LAPORAN STUDY LINGKUNGAN
HUTAN WANAGAMA
GUNUNG KIDUL
Anggota kelompok :
Taufik Dwihernawan (22/X MIA 4)
Tegar Setya
Nusa (23/X MIA 4)
Triska Ayu Nurwijayanti
(24/X MIA 4)
Willy Adimas
R (25/X MIA 4)
Yosta
Finnabella A (26/X MIA 4)
SMA N 1 KALASAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan serta
kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Studi Lingkungan ke
Gunung Kidul pada tanggal 20 Maret 2014 untuk memenuhi nilai tugas mata
pelajaran Ilmu-Ilmu Alam serta untuk menambah pengetahuan kami tentang proses
penyulingan minyak kayu putih di Sendang mole,Gunung Kidul dan ekosistem di
Hutan Wanagama.Gunung Kidul.
Laporan ini berisi tentang hasil kunjungan kami ke
Pabrik Penyulingan Minyak Kayu Putih dan Hutan Wanagama I di Gunung Kidul.Penyusunan
laporan ini berdasarkan pengamatan/penelitian serta wawancara dari para
petugas yang bersangkutan.Dan tambahan referensi dari beberapa sumber.
Terima kasih untuk pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan
ini. Kami menyadari bahwa laporan jauh dari sempurna, jika ada kritik dan
saran sangat kami butuhkan demi perbaikan dan meningkatkan mutu laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat dari para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang memiliki hutan tropika terbesar
kedua di dunia, kaya dengan keanekaragaman hayati dan dikenal sebagai salah
satu dari 7 (tujuh) negara megabiodiversity kedua setelah Brazilia. Distribusi
tumbuhan tingkat tinggi yang terdapat di hutan tropis Indonesia lebih dari 12 %
(30.000) dari yang terdapat di muka bumi (250.000). Tumbuh-tumbuhan tersebut
telah dimanfaatkan manusia dalam kehidupan, sejak awal peradaban seperti untuk
sandang, pangan, papan, energi, dan sumber ekonomi.
Dewasa ini sumber daya hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman yang ada di
hampir sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami penurunan
fungsi secara drastis dimana hutan tidak lagi berfungsi secara maksimal sebagai
akibat dari eksploitasi kepentingan manusia baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja.
Hutan Wanagama merupakan hutan buatan yang sengaja dibuat oleh manusia dalam
upaya sebagai penghijauan lahan yang tandus. Dulunya, hutan ini merupakan
wilayah lautan yang terangkat keatas sehingga menjadi daratan. Hal ini terbukti
dengan ditemukannya fosil-fosil hewan laut. Ada berbagai tumbuhan yang tumbuh
di Hutan Wanagama, yang cukup dominan salah satunya ialah pohon minyak kayu
putih. Di daerah dekat Hutan Wanagama tepatnya di Sendangmole, Gunung Kidul
terdapat juga pabrik penyulingan minyak kayu putih. Sehingga kita bisa
mengetahui proses penyulingan minyak kayu putih yang ada di sana. Minyak kayu
putih kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh kita misalnya untuk menghangatkan
tubuh, serta bisa juga digunakan untuk mengurangi rasa mual, gatal karena
gigitan nyamuk dan pegal.
B. Tujuan
Berdasarkan
permasalahan yang telah dikemukakan di atas,kami bertujuan untuk:
1.
Mengetahui proses penyulingan minyak kayu putih di Sendangmole,Wonosari.
2.
Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam proses penyulingan.
3.
Mengetahui penggunaan listrik dan hambatan jika listrik padam dalam
penyulingan.
4.
Mengetahui lingkugan biotik dan abiotik di lingkungan hutan wanagama.
5.
Mengetahui jenis-jenis flora dan fauna serta ekosistem yang hidup di hutan
wanagama.
6. Mengetahui manfaat hutan wanagama dari berbagai
aspek dan kepentingan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pabrik Penyulingan Minyak Kayu Putih
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk penyulingan
minyak kayu putih antara lain :
v Alat Pembuatan Uap
Alat-alat yang digunakan pada
pembuatan uap sebagai pensuplai uap panas antara lain:
a) Boiler berfungsi
untuk memproduksi uap yang akan digunakan untuk mendestilasi minyak kayu putih
dari daun kayu putih pada bak daun yang dihasilkan air yang berasal dari water
softener yang dimasukkan ke dalam boiler dengan pompa. Pada boiler dilengkapi dengan panel automatic,
yang berfungsi sebagai pengontrol boiler agar aman dan berfungsi
dengan baik. Panel automatic juga
berfungsi mengontrol boiler untuk berhubungan dengan kipas
penghisap asap keluar, pompa pengisi air boiler dan pompa water softener.
b) Ruang
Bakar Berfungsi sebagai tempat pembakaran bahan
bakar dari daun bekas masak kayu putih (bricket) dan
sebagai tempat pemanasan air awal yang dihubungkan dengan boiler. Konstruksi
dinding api dari pipa-pipa uap yang melengkung dan
menjadi satu di atas dengan pipa uap
diameter 10” dan digabungkan dengan uap yang terbentuk di boiler.
Lantai ruang bakar terbuat dari semen tahan api dan berlubang-lubang untuk
pemasukan udara segar dari luar yang dihisap oleh exhaust fan.
-Pompa feeding water Berfungsi
memompa air untuk masuk ke dalam boiler secara otomatis dari
tangki air umpan yang telah dilunakkan
dalam tangki water softener.
-Water softener Berfungsi melunakkan air yang masuk ke
dalam boiler dari kadar kapur, agar tidak mudah
membentuk lapisan kapur yang menempel di bagian dalam boiler.
-Feed tank Berfungsi menyimpan air yang sudah dilewatkan water softener
dan sudah lunak untuk dipompa masuk ke dalam boiler.
v Alat Penguapan Daun
Alat-alat yang digunakan pada
penguapan atau pemasakan daun adalah sebagai berikut:
a) Bak Daun
Berfungsi sebagai wadah untuk
keranjang yang berisi daun kayu putih yang akan diberi uap panas dari ketel
uap. Kapasitas bak adalah 1.500 kg. Jumlah bak daun di pabrik ini ada 2 unit.
b) Keranjang Daun
Berfungsi untuk tempat daun kayu putih yang akan
dimasak / diuapi dalam bak daun, sehingga mudah untuk dimasukkan dan
dikeluarkan. Kapasitas keranjang adalah 1.250 kg daun kayu putih. Jumlahnya 2
unit.
c) Hoist Crane
Berfungsi untuk memasukkan dan
mengangkat keranjang daun dari bak daun yang akan dan telah selesai dimasak.
Kapasitas daya angkat 1 ton, sedang jumlahnya 1 buah.
v Alat Pendinginan dan Pemisahan Minyak dengan Air
Alat-alat yang
digunakan pada proses pendinginan uap
minyak daun kayu putih, antara lain adalah:
a. Condensor
Berfungsi mengembunkan uap
minyak air dan uap air yang keluar dari ketel uap untuk dijadikan cairan dengan
cara didinginkan.
b. Pompa air condensor
Berfungsi memompa
air pendingin dari bak air pendingin
untuk dipompa masuk ke dalam condensor dan keluar lagi
menuji cooling tower.
c. Cooling tower Berfungsi
mendinginkan air dari bak air yang akan dialirkan melalui condensor, dari suhu
1040F (400C) menjadi 920F (330C). Sedangkan untuk memisahkan air dengan minyak
kayu putih, alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Separator
Berfungsi memisahkan
minyak kayu putih dari air yang
keluar bersamaan dari kondensor dengan menggunakan sistem
gravitasi. Air akan keluar dari bagian bawah dan
langsung dibuang ke sungai, sedangkan
minyak kayu putih
akan keluar bagian
atas. Proses pemisahan ini dikontrol melalui kaca
pengamat.
b) Tangki
penampung minyak kayu putih
Berfungsi menampung minyak
kayu putih dari separator. Kapasitas 200 liter.
Bahan yang digunakan dalam penyulingan minyak kayu
putih adalah
Daun kayu putih
Daun merupakan bagian tumbuhan
yang terpenting, karena dari daun inilah akan dihasilkan minyak kayu putih.
Tanaman kayu putih termasuk jenis tumbuhan kormus karena tubuh tanaman secara
nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar (radix),
batang (caulis), dan daun (folium). Daun kayu putih terdiri atas
dua bagian, yaitu tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
a. Tangkai daun (petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung
helaian daun, yang berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi yang
tepat, sehingga dapat memperoleh cahaya matahari
sebanyak-banyaknya. Tangkai daun berbentuk
bulat kecil, sedangkan panjang tangkainya bervariasi.
b. Helaian daun (lamina)
Helaian daun kayu putih
bercirikan berwarna hijau muda untuk daun muda dan hijau tua
untuk daun tua karena mengandung zat
warna hijau atau khlorofil. Selain itu daun kayu putih
memiliki tulang daun dalam jumlah yang bervariasi antara 3 – 5 buah, tepi daun
rata dan permukaan daun dilapisi oleh bulu-bulu halus. Ukuran lebar daun kayu
putih berkisar antara 0,66 cm – 4,30 cm dan panjangnya antara 5,40 – 10,15 cm.
Daun-daun tumbuh pada cabang- cabang tanaman secara selang-seling, pada satu
tangkai daun terdapat lebih dari satu helai daun (sehingga disebut sebagai
jenis daun majemuk). Daun kayu putih mengandung cairan yang disebut cineol
(sineol) (dimana apabila daun diremas, cairan ini akan keluar dan mengeluarkan
aroma yang khas). Selain itu daun kayu putih juga mengandung komponen lain,
seperti: terpineol, benzaldehyde, dipentene, limonene dan pinene.
2. Proses penyulingan minyak kayu putih adalah sebagai
berikut :
1)
Masukan bahan baku kedalam bak secara penuh.
2)
Tutup bak dengan rapat.
3)
Uapi bahan dengan boiler.
4)
Masukan bahan kedalam bak daun selama 4 jam.
5)
Setelah terbentuk uap air dan uap minyak, segera masukan ke dalam condensor.
6)
Lalu akan terbentuklah cairan minyak dan air.
7)
Kemudian masukkan ke dalam sparator, air dan minyak secara otomatis akan
terpisah.
8)
Terakhir, minyak akan masuk kedalam mesin dan air akan masuk kedalam bak
untuk menjadi limbah.
3. Kandungan daun kayu putih dan kadarnya :
1)
Kandungan Kayu Putih dan kadarnya :
·
Kulit pohon: Lignin, melaleucin. Daun: Minyak atsiri, terdiri dari sineol
50%-65%, Alfa-terpineol, valeraldehida dan benzaldehida.
·
Komponen utama dalam minyak kayu putih adalah sineol yang mencapai 65%. Dengan
adanya komponen tersebut, minyak kayu putih dapat langsung digunakan sebagai
obat-obatan dan minyak wangi.
·
Tanaman lain yang juga mengandung sineol adalah eucalyptus, dengan kadar yang
kebih besar yakni sekitar 85%.
4. Target dan realisasi produksi minyak kayu putih
pabrik Sendangmole pada tahun
Terakhir ini adalah 23.000
liter namun hanya dapat terealisasi sebanyak 96% atau
22.850 liter.
5. a) Pohon kayu putih yang dipakai adalah jenis
lokal.
Nama spesies : (Melaleuca
leucadendron L.)
Diklasifikasikan sebagai
berikut :
Divisio
:Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Sub
kelas
: Archichlamideae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Myrtaceae
Genus
: Melaleuca
b) Cara penangganan limbah daun minyak kayu putih
adalah :
Limbah kayu putih dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
-
Limbah padat yaitu daun kayu putih 40% digunakan untuk bahan bakar.
-
Limbah cair karena tidak menggangu lingkungan sekitar maka rencanannya akan
dibuat sebagai spam (pemandian dengan uap minyak)
-
Limbah abu, limbah ini sementara tidak dipakai karena belum bisa dimanfaatkan.
6. Penggunaan listrik dalam proses penyulingan minyak
kayu putih :
a) Daya listrik diambilkan dari PLN jika listrik padam
maka menggunakan jenset.
b) Pemakaian listrik dalam proses
peyulingan ini digunakan untuk :
- Membuka tutup bak daun
- Membongkar limbah dengan alat hoist
- Memompa air di condensor.
- Menggerakan toling tower.
- Sebagai penerangan pabrik.
c) Kapasitas maksimum listrik di pabrik ini adalah
140.000 watt.
d) Biaya penggunaan listrik perbulan rata-rata sebesar
Rp 8.000.000,00
e) Tidak ada usaha yang dilakukan
untuk menekan biaya listrik karena biaya terse`but sudah standar biaya yang
harus dikeluarkan sehingga tidak bisa menekan biaya tersebut.
f) Keuntungan pemakaian listrik antara lain dalam :
1. Pengisian ketel uap
2. Penyaluran air dingin ke
dalam kondensor : memompa air pendingin
dari bak air
pendingin untuk dipompa masuk ke dalam condensor dan
keluar lagi menuji cooling
tower.
3. Pemakaian Cooling Tower
: mendinginkan air dari bak air yang akan dialirkan melalui
condensor, dari suhu 1040F (400C) menjadi 920F (330C).
4. Pemakaian Hoist Crane : untuk memasukkan dan mengangkat keranjang daun
dari bak daun yang akan dan telah selesai dimasak.
5. Pemakaian Exhaust fan dan
Cycloon (tidak ada di pabrik minyak kayu putih
Sendangmole
ini ).
·
Exhaust Fan Berfungsi menghisap udara panas yang telah dipakai untuk
memanasi ruang bakar dari ketel uap dan memasukkan udara segar ke dalam
ruang bakar .
·
Cycloon Berfungsi memisahkan debu yang terhisap dari boiler
oleh exhaust fan agar tidak keluar ke udara bebas.
h) Hambatan jika terjadi listrik
padam adalah tidak dapat melakukan proses penyulingan minyak kayu putih, karena
listrik digunakan untuk menggerakkan alat-alat yang digunakan dalam proses
penyulingan ini. Namun, sebagai pengganti listrik saat listrik padam adalah
dengan menggunakan Jenset.
g)Peralatan pabrik menurut proses yang berlangsung :
-Pembuatan Uap :
Boiler, Ruang bakar, Pompa feeding Water,
Feed tank.
-Penguapan Daun :
Bak daun, Keranjang daun, Hoist crane.
-Pendinginan dan Pemisahan
Minyak dengan Air :
Condensor, Pompa air condensor, Cooling
Tower.
-Pemisah : Separator.
-Penampung : Tangki penampungan minyak kayu putih.
B. Hutan Wanagama
Tabel
kondisi hutan Wanagama :
No.
|
Jenis/spesies tumbuhan
|
Jenis/spesies
hewan
|
Lingkungan fisik/abiotik
|
Keterangan
|
1
|
Tanduk
rusa
|
Ular
|
Tanah
|
Tekstur
tanah gembur
|
2
|
Legum
|
Kerbau
|
Udara
|
|
3
|
Gamal
|
Kupu-kupu
|
Air
|
Air jernih
dan tercukupi
|
4
|
Flamboyan
|
Laba-laba
|
Kelembaban
|
Kelembaban
cukup tinggi.
|
5
|
Jati
|
Semut
|
Suhu
|
|
6
|
Mahoni
|
Burung
|
||
7
|
Duwet
|
Landak
|
||
8
|
Akasia
|
Perkutu
jawa
|
||
9
|
Mlanding
|
Dederuk
jawa
|
||
10
|
Paku
suplir
|
Gagak
hutan
|
||
11
|
Jamur
tudung
|
Kekep babi
|
||
12
|
Dandelion
|
Kutilang
|
||
13
|
Rumput
gajah
|
Tekukur
|
||
14
|
Sembukan
|
Ayam hutan
hijau
|
||
15
|
Kerinyu
|
Elang ular
bido
|
||
16
|
Pohon
kelapa
|
Ulat
|
||
17
|
Eboni
|
Cacing
|
||
18
|
Gamal
|
Rusa
|
1. Vegetasi
yang paling dominan di hutan wanagama ini adalah cendana, jati, eboni,
flamboyan dan Legum.
2. Jenis
tumbuhan yang bukan merupakan tumbuhan asli di lingkungan hutan Wanagama ini
antara lain :
-
Cendana (Santalum album) dari NTT.
-
Eboni (Diospyros celebica) dari Sulawesi.
-
Maranti dari Kalimantan.
-
Matoa dari Papua
3. Jenis
fauna yang paling dominan di hutan Wanagama ini ialah burung kutilang dari 56
spesies burung.
4. Manfaat
dari berbagai species tumbuhan yang ada di hutan wanagama antara lain sebagai
tanaman herbal, tempat penelitian, bahan sandang dan pangan, serta sebagai
bahan
bangunan.
5. Hubungan
timbal balik antara komponen di ekosistem hutan wanagama seperti :
·
Hubungan timbal balik antara tumbuhan legum yang dapat menghasilkan senyawa
sehingga dapat memecahkan batu yang menyebabkan tanah di hutan wanagama
menjadi subur.(simbiosis mutualisme)
·
Hubungan timbal balik antara burung dengan biji cendana. Biji cendana akan
lebih mudah tumbuh jika telah melalui proses pencernaan burung. Sehingga burung
dapat mendapatkan makanan sedangkan biji cendana lebih mudah
berkembangbiak.(simbiosis mutualisme)
·
Hubungan timbal balik antara kupu-kupu dan bunga yang saling menguntungkan.
(simbiosis mutualisme)
·
Hubungan timbal balik antara komponen abiotik dan biotik seperti udara dengan
biji-bijian. Udara dapat membawa biji-bijian terbang ke tempat yang lebih
subur.
·
Hubungan timbal balik antara masyarakat sekitar dengan mata air (komponen
abiotik) masyarakat dapat mengambil air dari sana. (simbiosis komensalisme)
6. Pengaruh berbagai jenis tumbuhan terhadap kondisi
tanah adalah dapat menyuburkan tanah dengan daun-daun dan batang yang jatuh dan
membusuk serta tumbuhan dapat menyerap air sehingga mencegah terjadinnya tanah
longsor dan banjir.
7. Peran
Hutan Wanagama
·
Sebagai tempat pembelajaran tentang ekosistem yang terdapat di hutan Wanagama.
·
Sebagai sarana penelitian untuk dikembangkan lebih lanjut.
·
Sebagai budidaya berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
·
Sebagai tempat wisata alam.
·
Sebagai tempat pemukiman masyarakat dan mengembangkan usaha di bidang
pertanian.
8. Manfaat
Hutan Wanagama
Manfaat
hutan Wanagama terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sebagai :
·
Pusat Pendidikan Lingkungan
Terbuka bagi
masyarakat luas, institusi pendidikan, pecinta alam, pemerhatian lingkungan,
lembaga pemerintah dan perusahaan swasta baik dari dalam maupun luar negeri.
·
Taman Ilmu Pengetahuan
Terdapat
narasumber berkompeten dari UGM, Pecinta alam, serta sumber alam untuk bahan
penelitian, pelatihan dan pengetahuan tentang tanaman, hutan, tanah, batuan, bumi
dan kemasyarakatan, tempat praktek dialam terbuka, museum kayu, perpustakaan,
ruang seminar, tempat bermain, dan belajar bagi anak-anak.
·
Hutan Konvensi
Tersedia
materi dan sarana untuk kegiatan penelitian, pendidikan, pelatihan, seminar,
workshop, rapat kerja dan reuni.
·
Wisata Alam
Terdapat
nuansa alam dan sumber air yang indah, fasilitas berkemah, jogging, bersepeda,
penginapan, joglo, aula, ruang serba guna, kantin, dan areal parkir.
Manfaat
hutan wanagama dalam kesejahteraan masyarakat sekitar:
·
Sebagai tempat pemukiman masyarakat.
·
Sebagai tempat pengembangan usaha di bidang pertanian.
Manfaat
hutan wanagama dalam pemanasan global:
·
Mengurangi efek dari pemanasan global karena terdapat banyak pohon.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari studi lingkungan yang kami
lakukan dapat disimpulkan bahwa Hutan wanagama mempunyai banyak manfaat untuk
masyarakat sekitar dan makhluk hidup yang ada di dalamnnya. Disana terdapat
berbagai jenis flora dan fauna. Tumbuhan yang cukup dominan yang tumbuh di
hutan Wanagama ini ialah pohon kayu putih yang dapat diolah menjadi minyak yang
disebut minyak kayu putih setelah melalui proses penyulingan. Penyulingan
minyak kayu putih di Sendangmole, Wonosari, Gunung Kidul merupakan salah
satu pemanfaatan tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar Gunung Kidul. Selain
daunnya yang bisa dibuat minyak kayu putih yang bermanfaat dengan cara
penyulingan, sebagian dari limbahnya juga dapat dimanfaatkan seperti limbah padat
yang sebagian dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga limbah cair
yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Saran :
1. Sebagai warga negara yang baik kita harus merawat
dan melestarikan tumbuhan yang
ada di sekitar kita.
2. Kita juga dapat memanfaatkan tumbuhan yang ada
dengan baik dengan cara
mengelolannya menjadi produk yang
bermanfaat sehingga dapat menghasilkan
keuntungan.
3. Selain tumbuhan, hewan juga perlu dilestarikan agar
tidak punah dan jaganlah memburu
hewan yang langka agar populasinya tetap
terjaga.
4. Kita juga harus bisa memanfaatkan hutan dengan baik
misalnya kita gunakan sebagai
sarana penelitian dan pembelajaran.
Sumber :
sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas infonya...
BalasHapussip sip sip
BalasHapus